Sabtu, 11 Juni 2011

Jujur Jujur Jujur 


                Bulan Juni ini, saya menghadapi test kenaikan kelas dari kelas XI ke kelas XII. Lagi-lagi saya dihadapkan pada situasi yang rumit. Pilih Tuhan atau teman? Tuhan menghendaki saya untuk jujur dalam bidang study saya, tapi sering hal itu saya langgar. Saya sering jatuh dalam bagian itu. Bukan pada bagian dimana saya tidak dapat mengerjakan soal ulangan lalu bertanya pada teman, tapi pada bagian dimana saya harus mengatakan TIDAK pada teman saya ketika mereka bertanya “lang, nomer 1 tekan 20 opo??”


                Keringat dingin selalu mengucur dari kening saya ketika sedang menghadapi ulangan ataupun test, bukan karena panik tidak dapat mengerjakan soal (hehe) tapi karena takut bila ada teman saya yang bertanya ke saya (haduuuh). Bahkan, waktu semester satu dulu. Teman saya satu kelas pernah mengecap saya sebagai orang paling pelit dan kejam, karena tega membiarkan teman-temannya mendapatkan nilai yang jelek (padahal, nilai saya lebih jelek dari pada nilai mereka).

                Untuk masalah nilai saya jelek, kekhawatiran saya sudah mulai hilang ketika mengikuti sebuah training yang menurut saya, itu sangat membantu dalam hidup saya. Nilai jelek itu nggak masalah kok, asalkan kita sudah berusaha dan melakukan bagian kita semaksimal mungkin. Toh besok jika kita sudah dewasa, siapa sih yang bakal nanyain berapa nilai fisika kita waktu SMA dulu ?? yang terpenting itu adalah kejujuran kita dalam menghadai hidup ini. Mencari orang pintar di Indonesia ini, sangat mudah. Tetapi mencari orang yang jujur ????? (tidak bermaksud menghakimi)

                Haduuuh, kembali ke masalah saya. Jujur jujur jujur, sudah pernah membuka kamus besar bahasa Indonesia untuk kata yang saya sebutkan tiga kali tersebut ? (kalo’ belum buruan buka deh, soalnya saya juga belum sempet, hehe). Di Indonesia ini ada 6 agama yang diakui secara hukum oleh pemerintah dan semua agama, pasti mengajarkan umatnya untuk tidak berbohong, alias JUJUR. Tapi kenapa dikelas, saya sering menjumpai teman saya yang juga beragama tersebut  melakukan segala cara dalam ulangan untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Bahkan ketika mau melakukan aksi mereka tersebut, mereka ternyata juga tidak lupa pada Tuhan. Mereka berdoa agar aksi mereka dapat berjalan dengan lancar (haha, ada-ada saja). Lalu gimana ini ?? saya nggak mau jatuh terus dalam bagian ini. Setiap malam sebelum ulangan saya selalu minta supaya ketika ulangan nanti, pengawas yang ada dikelas saya adalah pengawas yang paling ketat, paling disiplin, paling killer, paling cantik (lho ?? gag ding. Hehe). Yah, saya bergumul sejak kelas satu SMA tentang masalah ini. Tuhan mulai membentuk karakter saya dari yang dulunya adalah seorang yang sulit mengatakan TIDAK. Atau dengan kata lain, saya dulu itu adalah seorang “YES MAN”. Haha. Yang saya pelajari dari hal ini adalah, semua itu memerlukan proses. Dan proses tersebut akan membawa kita semakin dekat dengan rencana indah Tuhan. GBU. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Game Online